Optimalkan Pengembangan WordPress Anda

Saya punya klien yang menggunakan gambar yang mereka temukan online, tidak benar-benar memperhatikan siapa yang memilikinya, dan mereka ditampar dengan tagihan $ 500 untuk itu. Saya sudah meminta klien lain didenda karena menggunakan gambar tanpa izin juga. Itu hanya ide yang buruk. Jangan lakukan itu Optimalkan Pengembangan WordPress Anda Dulu aku agak bodoh. Untuk setiap dan setiap klien saya akan mulai dengan menginstal WordPress baru, kemudian saya akan menginstal tema saya, dan kemudian, satu per satu, instal setiap plugin yang saya butuhkan. Kemudian saya akan mengkonfigurasi WordPress, tema saya, dan setiap plugin. Saya tidak pernah merasa ini adalah rencana yang buruk. Dan kemudian saya sadar suatu hari nanti saya bisa mengotomatiskan banyak proses ini. Mengapa menghabiskan satu jam menyiapkan tema dan plugin ketika saya bisa mengaturnya sekali dan kemudian mengkloningnya untuk setiap situs.

Saya tidak tahu mengapa saya butuh waktu begitu lama untuk datang ke saat ini, tetapi saya perlu waktu. Sekarang saya memiliki situs kerangka yang sepenuhnya diatur yang saya gunakan untuk setiap pengembangan. Apa yang saya masukkan ke dalamnya. My Starter Them -sepenuhnya dikonfigurasi. Ada fungsi yang saya gunakan SEO One Bengkalis untuk hampir setiap situs. Mengapa menambahkan fungsi setiap kali? Tema pemula saya siap beraksi karena saya telah mengkonfigurasi dasar-dasarnya. Halaman Awal Memulai-untuk sebagian besar situs, ada beberapa halaman yang hampir selalu ada di situs, seperti Tentang Kami dan Kontak. Di situs kerangka saya, saya sudah menyiapkan halaman ini, jadi saya tidak harus melalui tugas Halaman Tambah Baru untuk setiap halaman di setiap situs baru. Menu Dasar- Yup, saya mengatur ini juga. Menu utama dengan halaman dasar yang sudah saya siapkan. Apakah saya harus menyesuaikan ini setiap waktu? Iya nih. Tapi setidaknya ketika saya menekan "pergi" di situs kerangka ini, ia memiliki menu di tempat siap beraksi.
   
Semua plugin yang saya gunakan secara teratur Ada beberapa plugin yang saya gunakan di setiap situs. Maksud saya, sungguh, di setiap situs. Bentuk gravitasi? Iya nih. Akismet? Iya nih. Pembuat Beaver? Periksa cek. Saya memiliki lisensi pengembang untuk semua ini, yang berarti saya dapat menggunakannya di situs tanpa batas. Jika saya menunggu dan menginstal masing-masing di situs saat saya membangunnya, saya tidak hanya harus menginstal, mengaktifkan, dan mengonfigurasi, tetapi saya juga harus memasukkan semua kode lisensi saya. Situs kerangka saya memiliki semua plugin ini, dikonfigurasi, dengan SEO One Paringin lisensi dimasukkan, jadi ketika saya memulai situs baru, mereka siap untuk pergi. Saya bahkan mengatur formulir kontak dasar di Gravity Forms, jadi saya halaman kontak yang sudah saya siapkan memiliki formulir di dalamnya, siap untuk bergoyang. Footer hak cipta dan tautan kredit Setiap situs yang saya lakukan juga memiliki tautan kembali ke situs saya, tentu saja. Tidak ada alasan untuk melakukan ini secara manual setiap waktu.
   
Konfigurasi Pengaturan Umum Ketika Anda menginstal WordPress, itu tidak memiliki zona waktu default yang ditetapkan, dan minggu default dimulai pada hari ditetapkan sebagai Senin. Saya telah mengkonfigurasi semua ini di situs kerangka saya, bersama dengan pilihan saya permalink, pengaturan komentar, dan banyak lagi. Widget - Yup, ini juga bisa dikonfigurasikan sebelumnya. Kategori, Arsip, pencarian? Mengapa mereka belum siap untuk pergi. Apakah kita akan mengubahnya? Iya nih. Tapi itu lebih baik daripada memulai dengan tidak ada. Apa masalah besar tentang aksesibilitas? Anda mungkin telah mendengar tentang aksesibilitas akhir-akhir ini sehubungan dengan desain Jasa SEO 1 dan pengembangan web. Dan Anda mungkin bertanya-tanya apa masalahnya. Apa artinya itu. Aksesibilitas, terkait dengan situs web, berarti siapa pun dapat menggunakan situs web Anda, terlepas dari segala kecacatan yang mungkin mereka miliki. Anda dapat membuat situs web paling luar biasa di dunia, tetapi jika mereka yang cacat tidak dapat menggunakannya, maka Anda kehilangan pelanggan potensial. Di Indonesia, aksesibilitas web belum menjadi sesuatu yang dimandatkan oleh ADA